Kamis, 10 Januari 2008
Kecanduan Game Online
TEMPO Interaktif, NOTTINGHAM:Riset yang diadakan oleh Mark Griffith, profesor dari Nottingham Trent University, Inggris, menyimpulkan 12 persen dari pemain game online menunjukkan gejala kecanduan.
Setidaknya mereka termasuk dalam tiga kriteria kecanduan yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization), yaitu sangat membutuhkan game: gejala menarik diri dari lingkungan, kehilangan kendali, dan tak peduli dengan kegiatan lainnya.
Menurut Griffith, penyebabnya, pada game online pemain tak akan pernah bisa menyelesaikan permainan sampai tuntas. Sebab, game online tak pernah berhenti. "Anda bahkan tak akan bisa menghentikan sementara (pause) sebuah game," ujar Griffith.
Jajak pendapat ini dilakukan terhadap sekitar 7.000 pemain game online. Kebanyakan dari mereka adalah laki-laki berusia 21 tahun. Game bergenre massively multiplayer online games, seperti Warcraft, Guild Wars, dan Second Life, semakin populer. Saat ini ada sekitar 7,5 juta pelanggan game jenis itu.
Setidaknya mereka termasuk dalam tiga kriteria kecanduan yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization), yaitu sangat membutuhkan game: gejala menarik diri dari lingkungan, kehilangan kendali, dan tak peduli dengan kegiatan lainnya.
Menurut Griffith, penyebabnya, pada game online pemain tak akan pernah bisa menyelesaikan permainan sampai tuntas. Sebab, game online tak pernah berhenti. "Anda bahkan tak akan bisa menghentikan sementara (pause) sebuah game," ujar Griffith.
Jajak pendapat ini dilakukan terhadap sekitar 7.000 pemain game online. Kebanyakan dari mereka adalah laki-laki berusia 21 tahun. Game bergenre massively multiplayer online games, seperti Warcraft, Guild Wars, dan Second Life, semakin populer. Saat ini ada sekitar 7,5 juta pelanggan game jenis itu.