Senin, 28 Januari 2008

Pendaftaran PTN

Pola Seleksi Mahasiswa Baru

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bagi sebagian besar lulusan SMU masih menjadi idaman. Selain mutunya yang dianggap lebih baik, biayanya pun relatif lebih murah. Akan tetapi jika dilihat dari tingkat persaingan masuk sangatlah ketat. Jumlah siswa yang berminat masuk PTN lewat jalur UMPTN sangat besar bila dibandingkan dengan daya tampungnya.
Fakta menunjukan bahwa tingkat persaingan dari tahun ke tahun sangatlah ketat. Setiap tahun perguruan tinggi negeri (PTN) hanya mampu menyerap sekitar 14% dari seluruh peserta ujian masuk PTN. Jurusan / program studi yang favorit prosentase penerimaannya jauh lebih rendah lagi. Misalnya jurusan / program studi di ITB (Institut Teknologi Bandung) prosentase calon mahasiswa yang diterima hanya 3,5% dari peserta tes. Fakultas Ekonomi UI (Universitas Indonesia) calon mahasiswa yang diterima hanya 2,5 dari peserta tes. Secara garis besar daya tampung PTN 10 tahun terakhir sebagai berikut :

Tahun Peminat Daya Tampung Prosentase
1990 467.565 64.873 13,87 %
1991 479.709 67.773 14,12 %
1992 436.517 65.183 14,93 %
1993 422.696 61.939 14,65 %
1994 419.747 62.477 14,80 %
1995 427.647 60.720 14,19 %
1996 375.452 63.753 16,90 %
1997 352.446 66.417 18,84 %
1998 365.154 68.649 18,81 %
1999 479.927 72.674 15,14 %

Dilihat dari sistemnya, pola seleksi mahasiswa baru dapat dibedakan dalam 2 sistem, yaitu :


Sistem Seleksi Non Tulis
Pola seleksi ini dilaksanakan oleh beberapa PTN dengan nama berbeda-beda, misalnya ; PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan), PBUD (Penelusuran Bibit Unggul Daerah), dan sebagainya. Jumlah calon mahasiswa yang diserap lewat seleksi ujian non-tulis ini sekitar 25 % dari total mahasiswa baru yang akan diterima di suatu PTN.

Adapun prosedur seleksi dan penerimaannya adalah sebagai berikut :

a. Masing-masing PTN mengendarkan formulir ke sekolah-sekolah nominator sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh PTN yang bersangkutan.
b. Sekolah nominator menawarkan kepada para siswa yang dianggap memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi.
c. Sekolah nominator mengembalikan formulir yang telah terisi ke PTN yang bersangkutan dan menunggu seleksi dari PTN yang bersangkutan.

Dasar penerimaan sistem seleksi ini adalah nilai rapor cawu 1 s/d cawu 7.

Sistem Ujian Tulis
Pola seleksi dengan ujian tulis saat ini dinamai UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Hal-hal yang berkaitan dengan UMPTN adalah sebagai berikut :

1. Mata Ujian dan Jumlah Soal
Kemampuan Kuntitatif

Matematika Dasar 30 soal
----------



30 Soal (90 menit)
Kemampuan Verbal
Bahasa Indonesia 35 Soal
Bahasa Inggris 30 Soal
----------
65 Soal (90 menit)
Kemampuan IPA
Matematika IPA 10 Soal
Biologi 15 Soal
Fisika 15 Soal
Kimia 15 Soal
IPA Terpadu 20 Soal
----------
75 Soal (150 menit)
Kemampuan IPS
Sejarah 15 Soal
Geografi 15 Soal
Ekonomi 15 Soal
IPA Terpadu 20 Soal
----------
65 Soal (90 menit)
2. Rayonisasi dan Lintas Rayon

Ujian masuk PTN sepenuhnya dilaksanakan oleh PTN. Akan tetapi dalam rangka mempermudah peserta ujian pelaksanaan ujiannya dikoordinasikan dalam rayon-rayon sebagai berikut :

Rayon A
Meliputi PTN di wilayah Sumatera, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat.
Rayon B
Meliputi PTN di wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, DI.Yogyakarta
Rayon C
Meliputi PTN di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.




3. Lintas Rayon


Peserta yang menempuh ujian pada satu rayon tertentu dapat memilih program studi pada PTN di rayon lain tanpa harus mendaftar / mengikuti ujian di tempat pilihan program studi itu berada, dengan syarat salah satu pilihannya tetap berada di rayon yang bersangkutan mengikuti tes.