Berbasiskan Google Earth yang telah lebih dahulu diluncurkan dan dapat diakses gratis, dengan menggunakan satelit Badan Ruang Angkasa Amerika Serikat (NASA), para pengguna internet dapat melihat kronologi pemanasan Bumi lebih dari 2.100 skenario atau kemungkinan, dilihat dari perspektif planet atau melihat perubahan itu berdasarkan negara dan bahkan kota-kota.
"Proyek ini menunjukkan para pengguna mengenai perubahan iklim yang sesungguhnya dengan menggunakan perkiraan dua perubahan, yakni rata-rata suhu udara di mana mereka tinggal dan pengaruh perubahan iklim itu terhadap manusia di seluruh dunia," kata Sekretaris Kementerian Lingkungan Inggris Hilary Benn sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (20/5).
Ia melanjutkan, "Dengan memberi pemahaman mengenai perubahan iklim, diharapkan akan memobilisasi kita bersama untuk menghindari pengaruh yang lebih buruk dengan melakukan aksi dari sekarang."
Para pemimpin ekonomi dunia dalam pertemuan berkalanya sepakat mengurangi 50 persen emisi karbon sampai tahun 2050 dari 1990.
PEP
Sumber : KOMPAS