Sejak hari Selasa kemarin SMA Labschool Jakarta, seperti juga SMA-SMA lain di Indonesia, terlihat sangat sepi. Tidak nampak siswa-siswi lalu lalang di jam istirahat, tidak terdengar aktifitas di kelas-kelas, tidak terlihat aktifitas makan siang di kantin. Hanya sepi…
So, what’s up? Rupanya tiga hari ini, tanggal 22-24 April 2008, seluruh siswa-siswi SMA di Indonesia, termasuk siswa-siswi SMA Labschool Jakarta, sedang mengikuti kegiatan Ujian Nasional. Kegiatan tahunan ini selalu ditunggu dengan harap-harap cemas karena dianggap sebagai salah satu poin keberhasilan sekolah dalam membina murid-muridnya. Karenanya kegiatan ini selalu menjadi prioritas utama yang dilakukan dengan standar operasional yang cukup detil dan procedural. Namun tentunya semua ini dilakukan demi keberhasilan pelaksanaan ujian dan keberhasilan para siswa dalam ujian tentunya.
Namun tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan yang menjadi penentu kelulusan ini setiap tahun selalu menjadi momok baik bagi siswa yang bersangkutan, guru, maupun orang tua. Dan kenyataannya Ujian Nasional tahun ini dapat dikatakan lebih menegangkan karena berbeda dengan tahun kemarin yang hanya menguji 3 mata pelajaran, tahun ini para siswa harus mengikuti 6 mata pelajaran yang diujiankan, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Fisika, Kimia dan Biologi untuk jurusan IPA serta Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi untuk IPS. Selain itu, syarat kelulusan tahun ini agak berbeda dari tahun kemarin. Untuk lulus, siswa harus mencapai rata-rata minimal 5,26; atau jika mereka memiliki satu nilai 4, nilai yang lain harus minimal 6 agar mereka dapat lolos dari lubang jarum.
Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh sekolah-sekolah untuk mengantisipasi kejadian terburuk,mulai dari disusunnya jadwal khusus 6 mata pelajaran, Try Out Ujian Nasional dilakukan berkali-kali di kelas, hingga berpartisipasi dalam kegiatan Try Out yang diadakan oleh Dikmenti. Belum cukup dengan jadwal khusus dan Try Out, para siswa mengikuti kelas tambahan di sore hari, baik dengan lembaga bimbingan belajar maupun dengan guru masing-masing.
Tapi apakah semua usaha dan kerja keras ini akan mendatangkan hasil seperti yang diharapkan? Semuanya tinggal kita kembalikan kepada Allah Azza wa Jalla, Yang Maha Berkehendak pemilik segala ketentuan. Karena manusia hanyalah berusaha dan berdoa dan kemudian menyerahkan hasil akhir kepadaNya. Semoga Allah meridhai usaha kita dan menjawab doa-doa kita dengan kelulusan 100% dalam Ujian Nasional tahun ini. Amin. (Ira Fasa)